Waspada Terhadap Bahaya Yang Mengintai Di Balik Enaknya Terasi

BATAMBANGET.com – Siapa yang tak kenal dengan terasi? Sebagian orang mengenalnya dengan nama Belacan. Terasi adalah sejenis bumbu dapur yang terbuat dari ikan atau udang yang telah difermentasi.

Baunya tajam dan khas serta rasanya yang sedap, pasti membuat para penggemarnya ketagihan. Bahkan masakan-masakan yang kalau tidak ada terasi di dalamnya akan terasa hambar dan kurang pas di lidah.

Negara-negara di Asia Tenggara dan China banyak menggunakan terasi sebagai bahan campuran dalam masakannya. Termasuk di Indonesia. Selain itu terasi juga identik dengan sambal. Rasanya tidak afdol kalau sambal tanpa terasi. Seperti ‘masakan tanpa garam’, begitu pepatah menyebutkan.

Tidak Ingin Asam Lambung Anda Naik? Jangan Stres!

Namun, tahukah kamu jika ternyata terasi tidak baik bagi kesehatan? Berikut adalah beberapa faktanya:

1. Kandungan derajat asam yang tinggi

Terasi memiliki derajat keasaman (pH) lebih dari 5, yang berisiko menjadi lokasi bertumbuhnya kuman atau mikroba patogen penyebab penyakit. Namun, karena masih kandungan air yang tidak terikat dalam terasi cukup rendah, membuatnya sedikit lebih ampuh menangkal hal buruk tersebut.

Namun menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Mikrobiologi Pangan IPB, hal itu tetap menjadikannya rawan, apalagi jika tidak disimpan dengan baik. Terasi harus disimpan dalam kemasan kedap udara, guna membuatnya tahan lama, dan tetap mempertahankan cita rasa terbaiknya saat diolah.

Sederet Manfaat Tanaman Porang, Jadi Komoditas Ekspor Andalan Baru Indonesia

2. Pemicu resiko kanker

Bahaya ini berlaku pada terasi yang berwarna cerah, seperti merah menyala misalnya. Biasanya, jenis terasi ini dibandrol dengan harga murah, dan kerap jadi favorit banyak konsumen.

Menurut peneliti, warna cerah itu didapat dari penggunaan rhodamin B, yang menjadikan warna terlihat merata hingga ke bagian dalam. Zat kimia ini berfungsi meningkatkan pigmen pada fermentasi udang, sehingga terlihat lebih segar.

Sedikit saja mengonsuminya, bisa memicu resiko kanker, apalagi jika langsung diolah sebagai tambahan sambal. Selain kanker, bahaya rhodamin B juga mengintai kesehatan ginjal dan kantung kemih.

Sangat disarankan untuk memilih terasi yang berwarna gelap dan berbau sedikit lebih menyengat, di mana hal itu menandakan fermentasi berjalan sempurna, sehingga menghasilkan tambahan cita rasa yang sangat lezat.

Sering Digunakan Untuk Mengatasi Bayi Rewel, Ini Manfaat dan Resiko Dot Bayi

3. Berbahaya bagi ibu hamil 

Wanita hamil sangat disarankan untuk selalu menyantap olahan makanan segar, dan sebisa mungkin menghindari bahan pangan berfermentasi. Hal ini dikarenakan ada risiko bakteri yang membentuk fermentasi itu bereaksi secara kimia di janin, yang bagi beberapa orang, bisa meningkatkan risiko cacat.

Terlebih produk fermentasi kasar seperti terasi, bakteri jahat semakin berpeluang untuk merasuk hingga ke jaringan tubuh.

——

Yuk Join Medsos Batambanget

Like Fanpage Facebook: batam banget

Add Official Line:@batambanget

Follow Twitter: @batambanget

Instagram: @batambanget

Stay in Touch

To follow the best weight loss journeys, success stories and inspirational interviews with the industry's top coaches and specialists. Start changing your life today!

spot_img

Related Articles